SDN. MANGKURA 2 MAKASSAR

SDN. MANGKURA 2 MAKASSAR
SMART, GREEN AND HEALTHY SCHOOLS

Senin, 14 November 2016

TALAS - Colocasia esculenta

Starr 060329-6831 Colocasia esculenta.jpgTalas atau Keladi (Colocasia esculenta  merupakan tumbuhan penghasil umbi yang cukup penting. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak masa purba, bahkan sebelum padi ditanam orang.
Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat.
Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam hampir di semua daerah.

MANFAAT :

UMBI - merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting.
Namun umbi ini mengandung getah yang gatal, yang berbeda-beda ketajamannya menurut jenisnya, sehingga harus dimasak terlebih dulu sebelum dapat dikonsumsi.
Memakannya saja tak boleh berlebihan, karena ia mengandung getah yang membuat gatal.
Umbi talas dapat diolah dengan cara dikukus, direbus, dipanggang, digoreng, atau diolah menjadi tepung, bubur, dan kue-kue.

Di beberapa daerah di Indonesia di mana padi tidak dapat tumbuh, antara lain di Kepulauan Mentawai dan Papua, talas dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus atau dimasak dalam tabung bambu. Di Hawaii dan beberapa bagian Kep. Polinesia, umbi talas dikukus dan ditumbuk untuk dibuat pasta yang selanjutnya dapat difermentasi untuk menghasilkan puding.. Di Jawa dan juga di tempat-tempat lain di Indonesia, umbi talas dikukus atau digoreng untuk dinikmati sebagai camilan
DAUN DAN TANGKAI -  daun yang muda dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Sayur lompong dari Jawa Barat adalah sejenis gulai yang memanfaatkan bagian pucuk dan tangkai daun yang muda, dimasak dengan atau tanpa santan kelapa.
Daun-daunnya yang muda terkenal sebagai pembungkus buntil yang disukai
Daun talas, tua atau muda, juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan gurame. Daun, tangkai daun, dan umbi, digunakan sebagai campuran pakan ternak, terutama babi


Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini dapat digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun. Karena lebarnya, daun talas dapat dipakai sebagai pembungkus, misalnya ikan basah, di pasar tradisional.

Rasa talas itu sendiri manis dan pedas, sifatnya netral. Umbinya sedikit beracun, berkhasiat anti-radang, dan mengurangi bengkak. Daun dan tangkai bersifat astringen. Umbi dan tangkai daun mengandung tepung, villose, polifenol, dan saponin. Daunnya mengandung polifenol. Untuk pemakaian luar, cuci daun berikut tangaki, lalu giling hingga halus. Turapkan ia ke borok, bisul, dan bagian yang terkena air panas.

JENIS - JENIS TALAS :

Talas itu diketahui ada 4 macam:
  • Talas pandan:baunya ibarat pandan wangi kalau sudah direbus. Ciri-cirinya, ungu sedikit, dan pangkal pelepahnya agak merah.
  • Talas ketan:agak lekat (lengket) seperti ketan apabila sudah direbus. Warnanya hijau muda, dan suka membuat anakan banyak sekali. Talas ketan yang dikenal dengan nama talas bogor atau talas lambao adalah hasil seleksi dari Balai Penelitian Pertanian dari Bogor, yang dulu, dikenal dengan nama Algemene Proefstation de Landbouw.
  • Talas banteng:besar umbinya, tetapi sayang, tidak enak rasanya. Talas yang tangkainya warna ungu.
  • Talas lahun anak:dia punya anakan banyak, tetapi sayang, kecil-kecil ukurannya.
Tapi, talas yang sering dijual di pasar adalah talas pandan dan ketan

Tidak ada komentar: